Dampak Penggunaan Pupuk Hayati dengan Variasi Waktu Pemberian dan Konsentrasi Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Rawit

Aryadeva kemal Rafii, Djarwatiningsih Djarwatiningsih, Didik Utomo Pribadi

Abstract


Tanaman hortikultura yang memiliki signifikansi ekonomi salah satunya adalah cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Diperlukan peningkatan produktivitas secara signifikan untuk memenuhi permintaan konsumsi cabai rawit yang cenderung meningkat tiap tahunnya, salah satunya dengan menggunakan pupuk hayati. Perlu juga adanya perhatian khusus terhadap penggunaan nutrisi yang lebih ramah lingkungan untuk budidaya tanaman hortikultura salah satunya untuk tanaman cabai rawit. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat pengaruh penggunaan pupuk hayati terhadap budidaya tanaman cabai rawit. Penelitian ini dilaksanakan di Desa watutulis, Kecamatan Temu, Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur pada bulan Juli hingga Desember 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor pertama adalah konsentrasi pupuk hayati dengan konsentrasi 5 ml/l, 10 ml/l dan 15 ml/l, sedangkan faktor kedua adalah waktu pemberian pupuk hayati sebanyak 2 kali, 3 kali dan 4 kali. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa kombinasi perlakuan konsentrasi dan waktu pemberian pupuk hayati tidak terdapat interaksi pada seluruh parameter pengamatan. Secara terpisah, konsentrasi dan waktu pemberian pupuk hayati memberikan pengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman, jumlah buah per tanaman dan bobot buah per tanaman pada tanaman cabai rawit. Konsentrasi pupuk hayati terbaik pada 10 ml/l dan waktu pemberian terbaik sebanyak 3 kali pemberian pada parameter produktif.


Full Text:

PDF

References


Anwar, R. B. (2013). Pengaruh Fluktuasi Curah Hujan Terhadap Sensitivitas Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.). Universitas Brawijaya.

Badan Pusat Statistik. (2021). Statistik Hortikultura 2020. Badan Pusat Statistik.

Evanita, E., Widaryanto, E., & Heddy, Y. B. S. (2014). Pengaruh pupuk kandang sapi pada pertumbuhan dan hasil tanaman terong (Solanum melongena L) pada pola tanam tumpangsari dengan rumput gajah (Penisetum purpureum) tanaman pertama. Brawijaya University. Jurnal Produksi Tanaman. 2 (7) : 533-541.

Gaby, J. C., & Buckley, D. H. (2012). A comprehensive evaluation of PCR primers to amplify the nifH gene of nitrogenase. PLoS One, 7(7), 1-12.

Hs, O. S. (2022). Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Ayam dan Aplikasi Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Melon (Cucumis melo L.). Inovasi Pembangunan: Jurnal Kelitbangan, 10(01), 39–50.

Lakitan, B. (2010). Dasar-dasar fisiologi tumbuhan. PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta. 102 hal.

Lekatompessy, S., Nurjanah, L., & Sukiman, H. (2019). Study of cross inoculation of Rhizobium tropici with other potential soil microbes on their ability to support the growth of Soybean. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 308(1), 12041.

Mantali, A. A. (2013). Pengaruh Pemberian Pupuk Npk Pelangi Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Terung (Solanum melongena L). Skripsi, 1(613409044).

Mindari, W., Widjajani, B. W., & Priyadarsini, R. (2018). Kesuburan tanah dan pupuk. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Nuryani, E., Haryono, G., & Historiawati, H. (2019). Pengaruh dosis dan saat pemberian pupuk P terhadap hasil tanaman buncis (Phaseolus vulgaris, L.) tipe tegak. VIGOR: Jurnal Ilmu Pertanian Tropika Dan Subtropika, 4(1), 14–17.

Primasta, R. (2022). Efektivitas Pemberian Pupuk Hayati Bioboost Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Terung (Solanum melongena L.). UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

Riskiyah, J. (2014). Uji volume air pada berbagai varietas tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill). Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian, 1(1), 1–9.

Ristikawati, D., Armita, D., & Barunawati, N. (2017). Respon pertumbuhan dan hasil kentang (Solanum tuberosum L.) dataran medium varietas DTO 28 terhadap dosis pupuk NPK dan PGPR. Skripsi, Universitas Brawijaya.

Sadiah, K. I. (2022). Respon Pemberian Beberapa Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Terung Ungu (Solanum melongena L.). UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

Samadi, B. 2013. Budidaya Terong Hibrida. Kanisius, Yogyakarta. 50 hal.

Sari, W. P. (2020). Analisis Tingkat Keberhasilan Penyerbukan Bunga dari Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.) dan Pemanfaatannya sebagai Bahan Ajar. Journal of Biology Science and Education, 8(2), 623–629.

Soetasad, A. A, dan Maryadi. (2013). Budidaya Terong Lokal dan Terong.Penebar Swadaya. Jakarta. 96 hal.

Sonia, A. V., & Setiawati, T. C. (2022). Aktivitas bakteri pelarut fosfat terhadap peningkatan ketersediaan fosfat pada tanah masam. Agrovigor: Jurnal Agroekoteknologi, 15(1), 44–53.

Suwandi, S., Sopha, G. A., & Yufdy, M. P. (2015). Efektivitas pengelolaan pupuk organik, NPK, dan pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. (The Effectiveness of Organic Fertilizer, NPK, and Biofertilizer Managements on Growth and Yields of Shallots). J. Hort, 25(3), 208–221.

Tania, N., & Budi, S. (2012). Penegaruh pemberian pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil jagung semi pada tanah podsolik merah kuning. Jurnal Sains Pertanian Equator, 1(1).

Tarigan, & Wiryanta, W. (2003). Bertanam cabai hibrida secara intensif. AgroMedia.

Wasis, W., & Badrudin, U. (2019). Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Tanaman Terung (Solanum melongena L). Biofarm: Jurnal Ilmiah Pertanian, 14(1).




DOI: https://doi.org/10.30596/agrium.v26i2.14999

Refbacks

  • There are currently no refbacks.